Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

What's On My Week; BEKRAF Fest 2017

Alohaa! Jadi, kali ini saya bakal cerita bagaimana dalam seminggu kemarin saya mengalami hal yang super suntuk sekaligus menyenangkan. Here we go! Kenapa dikatakan super suntuk? Baca  disini  hehe. Kenapa menyenangkan? Karena setelah hampir seminggu mengalami kesuntukkan, si kaka tiba-tiba tumben ngajak keluar di hari minggu seakan mengerti sekali derita adiknya yang bermuram durja di kosan mengharapkan kebahagian yang hakiki. ...and YAP! kita pergi ke BEKRAF Festival 2017. Sebenarnya agak kesel juga, kenapa gitu loh baru dikasih tahu di hari terakhir, padahal ternyata acaranya udah dimulai dari tanggal 7 Desember 2017! which is sebenarnya acaranya itu 4 hari! Yaampun ingin menangis karena saat itu aku sedang suntuk-suntuknya dan melewatkan acara keren dan gratis gitu aja. IYA GUYS GRATIS. Itusih point utama yang mau disampein daritadi HAHAHA. Jadi dari yang aku dapet, Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) Festival 2017 adalah pesta kreasi yang melibatkan para pelaku ekonomi k

Time Travel; dari aku yang iri

Alohaa! Seharusnya saat ini, tepat jam, menit, detik ini, harusnya ku lagi belajar kimia buat UAS kamis depan yang mendadak dimajuin padahal harusnya masih dua minggu lagi dan sialnya ku masih ngerasa buta banget sama materi-materi sebelumnya karena si dosen udah dua minggu nggak masuk dan dalam dua minggu itu pula ku nggak belajar-belajar dan itu bikin ku ngerasa bego banget. YAH, prolognya malah curhat duluan. Maaf ya. Anaknya emang bacot dan nggak sabaran gini. hm. Sebenarnya bener-bener nggak ada niatan sama sekali buat pergi ke Blog terus random cerita-cerita ini-itu yang sampe saat nulis sekarang pun ku belum tau mau ngasih judul postingan ini apa dan arahnya kemana. Tapiii, karena beberapa minggu terakhir adalah minggu ter-bikin-ku-jenuh sekaligus ter-bikin-ku-gabut, dan udah juga coba nulis-nulis di platform lain tapi teteup masih jenuh, walhasil lari lah aku kesini dengan harapan setidaknya kalau jenuhnya nggak berkurang tingkat kegabutan ku lah yang berkurang. Siapa ta

Bergantung Itu Gak Salah Tapi Gak Enak

Ada dua tipikal orang di dunia ini: 1. "Udahlah bisa gue kerjain sendiri ini"  2. "Udahlah ada dia ini yang bakal ngerjain" Nah, dari dua kalimat di atas, kira-kira kalian yang mana nih? Yang lebih suka ngerjain sendiri (karena takut kalau orang lain yang ngerjain hasilnya gak sesuai sama keinginan kita dan karena gak enak aja kalau nyuruh orang lain) atau lebih suka santai, bekerja selagi disuruh, mengandalkan orang lain yang lebih berpotensi ngerjain kerjaan kalian? Sebenarnya sih gak ada yang lebih baik dari kedua tipikal ini ya, k e  n a p a ? Karena untuk tipikal pertama, kita itu gak akan bisa selamanya gak mengandalkan orang lain, apalagi untuk suatu kerjaan yang emang dilakukan secara teamwork,  mau gak mau apa yang kita lakuin ya harus sama-sama (ya minimal berbagi jobdesc  lah ya), jadi gak boleh tuh segan minta bantuan orang lain karena takut ngerepotin, Hell Noooo.  Lagian nih, toh, belum tentu juga apa yang kita kerjain sendiri i

Lost Love

.... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... I've lost you. And I can't find you. Even for a word.

Mercusuar; semua tentang pelajaran

"Dalam hidup, mungkin kita tidak melulu mendapatkan apa yang kita inginkan" Begitulah aku mengawali tulisan ini dengan sebuah kalimat klise. Sambil ditemani secangkir teh hangat, hidup mengajarkanku kembali. Akan selalu ada yang pergi untuk setiap yang datang dan ini berlaku untuk segala hal. Pekerjaan yang sempurna, mimpi buruk dan mimpi indah, karier yang cemerlang, sahabat baik, keluarga, amarah, kebahagiaan, rasa sakit hingga cinta. Semua ini hanya tentang pelajaran, Yap. Hidup adalah tentang pelajaran. Apa yang kita alami hari ini dan hari kemarin adalah pelajaran untuk kita di hari esok. Semua kesuksesan hingga mungkin kegagalan adalah faktor penentu mengenai pelajaran apa yang akan kita terima dikeesokan harinya. Dan itu tidak melulu akan sama. Bumi berputar, begitupun kehidupan. Setiap tahun, setiap bulan atau mungkin setiap harinya perubahan akan selalu ada. Perubahan inilah bisa jadi, berasal dari semua pelajaran yang kita ambil. Berbicara soal perubaha

Chikita Fawzi, Si Cerdas yang Bikin Jatuh Cinta

Alohaaa! Untuk postingan saya kali ini akan cukup berbeda dari yang sebelum-sebelumnya karena kali ini saya akan membahas atau lebih tepatnya memuji salah satu anggota dari keluarga Ahmad Zulfikar Fawzi atau yang biasa dikenal dengan sebutan Ikang Fawzi. Tau dong Ikang Fawzi itu siapa? Yup! Sekilas aja nih teman-teman, menurut Wikipedia, "Ikang Fawzi (lahir di Jakarta , 23 Oktober 1959 ; umur 57 tahun) adalah musisi dan penyanyi rock berdarah Sunda dari ibunya dan Bugis - Mandar dari ayahnya . Ikang juga seorang pemain film yang populer tahun 1980-an . Saat ini Ikang lebih sibuk sebagai pengusaha properti dibanding di dunia seni yang membesarkan namanya. Ikang menikah dengan aktris dan politikus Marissa Haque ." Dari kiri-kanan: Isabella Fawzi, Marissa Haque, Ikang Fawzi, Chiki Fawzi   Eitss! Tenang aja , kali ini saya tidak akan membahas soal Ikang Fawzi atau mungkin Istrinya (Marissa Haque) yang beritanya sangat ramai dibicarakan (itumah cari aja

Time Travel; catatan akhir sekolah

Aloha! Sehubungan akan berakhirnya masa sekolah saya (sekitar 1-2 bulanan lagi), saya akan menceritakan sedikit tentang berbagai pengalaman (yang mungkin sedikit menyedihkan) selama saya sekolah dari SD hingga SMA. Tanpa banyak pendahuluan, mari kita mulai!(: Dimulai dari kepindahan saya di kota ini, saya masuk ke sekolah dasar yang cukup dekat dari rumah saya. Di tahun pertama, suasana sekolah masih aman, cuma saya memang sedikit tidak nyaman karena ibaratnya, saya yang  memang pindah dari sekolah kampung ke sekolah kota, tentu merasa teman-teman saya pun akan berbeda nantinya. Dan memang benar, ditahun berikutnya, saya mulai sadar bahwa di sekolah baru saya ini memang ada pengelompokkan tersendiri bagi tiap kalangannya. Saya yang lagi-lagi merasa sebagai anak kampung pun tentu menjadi minder dan alhasil sulit untuk bersosialisasi. Setiap hari saya wajib ditunggu sampai pulang sekolah oleh ibu saya, mungkin tidak selalu, tetapi minimal sebelum jam pulang sekolah saya harus sud

YOU; who give me a new world

A curious boy walked down the street. 500 meters only. Thought this and that. Isolated himself from the outside. Looked. Looked for what he wanted. A new world. He tried to know but let 'what he has known' to go. Snooty. A curious boy sat. He said his life was so bore. He grinned. He need to move. He went to outside to the street that he never traced. "So crowded here" A curious boy became a timid. Lumbered. He tried to smile to everyone. A little smile. He looked to the back. Everybody frowned. Unless she. He squinted. A happy girl played with the bloom flowers. Danced. Smiled. But then she stopped. She said something, but without the noise. "what?" the boy said. "who-are-you?" the girl repeated. closer. "you don't need to know" "why?" "cause it's not your business" "now it's my business" "why?" "because you're asking me" "never" The boy le

Ini Sudah Malam

Ini sudah malam aku sendiri mengenang mengenang entah apa Ini sudah malam aku lelah bersikap ramah aku lelah ingin marah aku lelah karena bersalah Ini sudah malam tak ada yang salah untuk merenung nasib mengapa tak pernah mengerti balasan apa yang dia beri derita kapan engkau berhenti Ini sudah malam tepat untuk aku merenung untuk menatap nanar mengulang memori memilukan hati Ini bukan sekedar malam tepatnya ini bukan perkara waktu kapanpun kau merenung merenunglah Tapi ini sudah malam