Langsung ke konten utama

Bergantung Itu Gak Salah Tapi Gak Enak

Ada dua tipikal orang di dunia ini:

1. "Udahlah bisa gue kerjain sendiri ini" 
2. "Udahlah ada dia ini yang bakal ngerjain"

Nah, dari dua kalimat di atas, kira-kira kalian yang mana nih? Yang lebih suka ngerjain sendiri (karena takut kalau orang lain yang ngerjain hasilnya gak sesuai sama keinginan kita dan karena gak enak aja kalau nyuruh orang lain) atau lebih suka santai, bekerja selagi disuruh, mengandalkan orang lain yang lebih berpotensi ngerjain kerjaan kalian?

Sebenarnya sih gak ada yang lebih baik dari kedua tipikal ini ya,


k e n a p a ?




Karena untuk tipikal pertama, kita itu gak akan bisa selamanya gak mengandalkan orang lain, apalagi untuk suatu kerjaan yang emang dilakukan secara teamwork, mau gak mau apa yang kita lakuin ya harus sama-sama (ya minimal berbagi jobdesc lah ya), jadi gak boleh tuh segan minta bantuan orang lain karena takut ngerepotin, Hell Noooo. Lagian nih, toh, belum tentu juga apa yang kita kerjain sendiri itu dianggap yang paling benar dan kalau kita kerja bersama-sama biasanya akan ada masukan-masukan yang bisa diterima agar pekerjaan kita menjadi lebih baik, setuju? Baiiiiiik.


Dan untuk tipikal kedua, hm, kalian juga pasti greget deh kalau ketemu orang dengan tipikal kayak gini. Jadi gini ya, bukannya kita itu gak boleh santai dalam melakukan pekerjaan, boleh kok, bolehhhhh bangetttttttt, tapi ya tau waktu juga gitu loh. Kalau emang pekerjaan yang kita lakuin ini di ambang deadline dan penting bin important, ya udah saatnya lah ya kita harus serieus no kalem-kalem . Dan untuk pekerjaan yang bersifat teamwork saatnya juga nih kalian saling ngertiin rekan kalian, coba bantu deh kalau bisa, karena bantuan lah yang benar-benar berharga bagi orang lain. Dan se-sempurna apapun orang lain, jangan pernah dengan sengaja nge-gantung-in pekerjaan kalian sama orang lain (because you know lah sob, perasaan aja gak mau digantungin, apalagi pekerjaan lu). Seriues ini mah.


Jadi, di tipikal mana pun kalian berada, sebenernya tanpa harus baca ini pun ku percaya kalian pasti sudah paham betul kok soal hal ini, karena apa? karena ini adalah problematika super sepele yang seharusnya memang gak perlu dibahas lahi huehehehe.

BUT HEYYYYYYY, nenek dari nenek saya yang punya nenek dan kini telah ber-nenek pernah berkata;

"Jangan pernah remehkan hal yang sepele".

Wow. Sungguh kalimat syuper important yah.

Sudahlah, sudah habis kalimat-kalimat berfaedah saya di tulisan kali ini. Semoga faedahnya bisa kalian ambil ya (kalau kalian gak bisa ambil, pinjem juga boleh. HAHAHAHA apasi, woy).

OKAY. SEKIAN DARI SAYA. KALAU KALIAN PUNYA PENDAPAT LAIN BOLEH LOH TULIS KOMENTAR DIBAWAH SINI. MAAF SAYA AKHIRI DENGAN TIDAK SANTAI, KARENA APA? KARENA WHY NOT?HUEHEHEHE BHAY. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Kamu Si Pemilik Hari dan Hati Ini

Ditulis di 2016. Disalin karena ingin. M alam ini. 1 jam menuju tahun baru. tahun baru agamaku. tapi sama sekali tak akan ku bahas agama dalam tulisanku. karena memang tak berkaitan. oh! tunggu, hampir ku lupa.  aku sadar. ini tentangmu si pemilik peringatan tahun baru ini. mari kita mulai. teruntuk kamu, aku sedang meratap. dengan alunan musik penuh kata dalam drama. aku sedang terpuruk. sangat. menangis untuk jeda waktu yang lama. menangis dengan air mata yang ku tahan sejak detik itu. detik ketika aku mengetahui semuanya. semuanya. benar benar  semuanya. sakit. hanya itu. selebihnya ku tahan. jika tidak.  maka memerahlah aku saat itu. bukan merah karna malu. atau karena sedang diterpa rindu. tapi karena amarahku. yang juga diserang api cemburu. tahu mengapa? semua berawal dari hari kamu mampir dalam pikiran. satu hari aku dirundung kasmaran. beberapa hari untuk efek dahsyat peningkat semangat. haha. Ternyata. blam!

I Want You, Love by Teza Sumendra

I Want You, Love Teza Sumendra For the first time I saw you You make me feel like You make me feel like I wanna take you I wanna take you to my castle Maybe we can chill Maybe we could Make love right now But I gotta say this ** I want you, Love Baby, I've been looking at you I wanna touch you, Love Baby, I've been thinking bout you We can make some love Take that cloth off on you You can take it, Love Do whatever you wanna do Baby, I'm ready To take alll of you I want you to lead me And put me inside you And baby chill out Lay down and enjoy the ride I will kiss you from your neck And push you hard You could chill down Put your guard down While you take it off Then you screamin' out While you call my name And I break you off Yeah you got me good And it feels so good Can I keep you in my arms? Don't wanna get you off my body Back to **

Kalau aku gendut, terus kenapa?

"So, Why? Ada yang salah emang dari cewe dengan berat badan 55 kg dan tinggi 150an? It's no too bad!" Itulah sebagian perbincangan Salsa dengan bayangannya sendiri sedari tadi didepan cermin. Perlu diketahui bahwa Salsa sudah hampir satu jam di depan cermin hanya untuk membicarakan lingkar perut dan berat lemak yang terkandung pada bagian perutnya. Baginya, itu tidak terlalu mengganggu. Selama Ia masih sehat dan masih bisa bernafas panjang itu tak akan mengganggu segala aktivitasnya. "Lha terus? Kenapa gue harus bingung, toh ini gak terlalu jadi masalah juga, kan?" You're right, Salsa. . . . . . . . Tapi yang jadi masalah, terlalu banyak orang di luar sana yang terlalu memikirkan apa yang bukan jadi masalahmu. Mereka mengganggumu. Mereka masalahmu.                               *** Semua ini berawal ketika Salsa memasuki tahun ajaran baru dengan sekolah baru. "Itu berarti kelasku bakal baru juga, dong? wah teman-temanku pasti akan lebih men