Langsung ke konten utama

Time Travel; dari aku yang iri

Alohaa!

Seharusnya saat ini, tepat jam, menit, detik ini, harusnya ku lagi belajar kimia buat UAS kamis depan yang mendadak dimajuin padahal harusnya masih dua minggu lagi dan sialnya ku masih ngerasa buta banget sama materi-materi sebelumnya karena si dosen udah dua minggu nggak masuk dan dalam dua minggu itu pula ku nggak belajar-belajar dan itu bikin ku ngerasa bego banget.

YAH, prolognya malah curhat duluan. Maaf ya. Anaknya emang bacot dan nggak sabaran gini. hm.

Sebenarnya bener-bener nggak ada niatan sama sekali buat pergi ke Blog terus random cerita-cerita ini-itu yang sampe saat nulis sekarang pun ku belum tau mau ngasih judul postingan ini apa dan arahnya kemana. Tapiii, karena beberapa minggu terakhir adalah minggu ter-bikin-ku-jenuh sekaligus ter-bikin-ku-gabut, dan udah juga coba nulis-nulis di platform lain tapi teteup masih jenuh, walhasil lari lah aku kesini dengan harapan setidaknya kalau jenuhnya nggak berkurang tingkat kegabutan ku lah yang berkurang. Siapa tahu teman-teman yang baca ini dan kebetulan lagi ngerasain yang sama pun demikian. Aamiin!

Kenapa akhir-akhir ini aku lagi jenuh banget?

Aku juga sebenarnya nggak tahu pasti sih kenapanya, tapi aku bakal menerangkan (cia, lampu kalik) kejadian-kejadian random yang aku alami sampai-sampai bikin aku bilang kalau aku jenuh. hm. agak bingung ya.

Jadi, nggak tau kenapa hari-hari yang aku alami akhir-akhir ini tuh bener-bener, apa ya, normal banget gitu. Bangun tidur - kuliah - cari makan - pulang. Dan ketika di kosan pun aktivitas aku ya gini-gini aja. Belajar kagak, produktif apalagi. Totally normal senormal-normalnya orang malas.

Ada niat belajar, terus buka buku, baru dua halaman udah ngantuk abis. Baca novel pun sama (padahal anaknya dulu novel-ers dan wattpad-ers parah). List film yang belum ditonton tapi sudah di laptop juga masih banyak, alasannya karena baru limabelas menit ditonton eh malah ngantuk juga. Mungkin satu-satunya yang bisa membunuh waktuku cuman dengan nonton series, 13 reasons why, emang agak telat sih, tapi aku bersyukur baru liat sekarang-sekarang karena apa ya, beberapa kalimat Hanna Baker tuh bikin aku tersadar yang kemudian aku jadi mikir keras dan nggak mau jadi stress karena hari-hari suntuk ku ini. Mungkin series itu juga yang bikin aku akhirnya memutuskan pergi ke Blog ini.
Hanna Baker, 13 Reasons Why / source: www.magicalquote.com

Sebenarnya selain aktivitas-aktivitas normal yang aku lakuin, ada alasan lain yang bikin aku lagi jenuh banget. Penyakit hati sih, tapi apa ya, susah banget bikin hilangnya. Kalo di postingan ku yang Time Travel; catatan akhir sekolah aku nyeritain gimana aku dimampirin sama orang-orang yang iri, sekarang malah aku yang lagi ngerasain jadi mereka, agak lucu sih, gimana bisa aku menjadi orang yang aku omongin diwaktu lalu, padahal dulu aku sebel banget sama orang-orang kaya gini. Tapi untungnya, karena aku udah berpengalaman sama persoalan ke-iri-an, aku jadi bisa self control dan menjadikan iri ini menjadi iri yang positif (walaupun nggak yakin iri itu ada positifnya). Tapi seenggaknya aku ingin membuat iri ku ini menjadi iri yang membawaku pada kebaikan.

Jadi, aku ketemu orang yang, bukan sama sih, tapi sejenis gitu. Sejenis itu bukan berarti sama-sama manusia atau sama-sama wanita, tapi aku kaya ketemu sama cetakan aku tapi versi lainnya. Sama-sama suka nulis, tweeting, lagu-lagu unpopular, ngeluarin random thoughts yang kadang malah nggak masuk akal, dan lain sebagainya. Harusnya sih aku senang, at least karena kita punya banyak kesamaan yang nantinya mungkin bisa didiskusikan bersama. Tapi, aku enggak. Nyatanya karena nasib kita beda. Ada sesuatu yang aku pikir dengan hal-hal tersebut aku bakal mengalami kejadian-kejadian yang bikin aku senang tapi malah dia yang ngerasain. Aku kesel sih. Kenapa gitu loh? kenapa dia? atau enggak, kenapa cuma dia? apa juga bedanya aku sama dia?

Sekali lagi,

aku kesel.

Nyatanya, aku malah nggak mau jadi sama seperti dia. Which is, sama aja kaya aku nggak mau jadi diri aku sendiri. Aku nggak mau orang lain menganggap aku meniru dia, padahal nyatanya aku emang seperti itu, dan kebetulan memang kita sama. Aku mencoba merubah diri aku. Salah satunya jadi jaim. Posting apapun yang biasa-biasa aja. Sampai-sampai nahan diri mem-posting sesuatu yang menurutku unik tapi annoy agar terlihat baik sama orang-orang. Palsu. Itusih intinya.

Tapi, kemudian aku mikir. Buat apa juga terlihat baik tapi nggak bikin kita nyaman? (cuman terlihat baik loh, terlihat). Emangnya dengan begitu aku bisa menjamin dapetin apa yang harusnya terjadi sama aku? Padahal belum tentu juga kan? Yang ada malah menambah rasa iri karena memandang dia selalu menjadi lebih dari kita.

Akupun mulai mengulik lebih tentang dia, satu-persatu akhirnya perasaan mulai mencair, nggak sebeku sebelumnya yang bersifat sangat antipati sama dia. Aku mulai mempelajari hal-hal positif dari dia. Ternyata dia emang nggak se-rese itu. Aku malah mikir kalau dia itu orang yang beda dari yang lain. Dan nyatanya akan selalu ada perbedaan diantara kita. Aku bisa aja tetap jadi diriku sendiri tanpa harus diiming-imingi bayangan dia. Dan aku bisa nyaman dengan itu.
Dan sebenernya akhir-akhir ini pun bukan nasib yang seolah-olah semuanya nggak adil buat aku, tapi emang sugestiku ke diri sendirinya aja yang emang gitu. Dan yang harus aku lakuin sekarang ya merubah mindset itu dan tetap menjadi diri aku yang sebagaimana mestinya.

Jujur, aku malah jadi kagum sama dia. Dia keren. Banyak hal-hal positif yang bisa aku teladani, dan aku semakin wajar why she deserve it, all of it.

Darinya aku banyak belajar, darinya aku semakin sadar kalau akan selalu ada jalan lain kalau kita nggak dapetin apa yang kita mau. Darinya juga aku sadar kalau kita nggak perlu jadi yang lain kalau emang kita nggak nyaman. Cukup maksimalin diri kita, and be whatever you want! (and oh! sekarang aku udah nggak peduli mau posting apa aja, yang memalukan sekalipun, kalau aku suka dan nggak melanggar apapun, why not yakannn?)

Mungkin segini aja sih yang mau aku curhatin, sekarang aku tahu arah tulisan ini ternyata kemana dan aku senang menulisnya xoxo.
Terimakasih kalian, semoga kalian yang baca pun bisa ikut senang ya!:)

oh iya, aku nggak tahu sih tulisan ini bisa dibaca yang bersangkutan atau enggak, dan yang bersangkutan pun belum tentu merasakan yang aku tulis juga, but anywayyyy,
Terimakasih. I'm officially your big fan!<3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Kamu Si Pemilik Hari dan Hati Ini

Ditulis di 2016. Disalin karena ingin. M alam ini. 1 jam menuju tahun baru. tahun baru agamaku. tapi sama sekali tak akan ku bahas agama dalam tulisanku. karena memang tak berkaitan. oh! tunggu, hampir ku lupa.  aku sadar. ini tentangmu si pemilik peringatan tahun baru ini. mari kita mulai. teruntuk kamu, aku sedang meratap. dengan alunan musik penuh kata dalam drama. aku sedang terpuruk. sangat. menangis untuk jeda waktu yang lama. menangis dengan air mata yang ku tahan sejak detik itu. detik ketika aku mengetahui semuanya. semuanya. benar benar  semuanya. sakit. hanya itu. selebihnya ku tahan. jika tidak.  maka memerahlah aku saat itu. bukan merah karna malu. atau karena sedang diterpa rindu. tapi karena amarahku. yang juga diserang api cemburu. tahu mengapa? semua berawal dari hari kamu mampir dalam pikiran. satu hari aku dirundung kasmaran. beberapa hari untuk efek dahsyat peningkat semangat. haha. Ternyata. blam!

I Want You, Love by Teza Sumendra

I Want You, Love Teza Sumendra For the first time I saw you You make me feel like You make me feel like I wanna take you I wanna take you to my castle Maybe we can chill Maybe we could Make love right now But I gotta say this ** I want you, Love Baby, I've been looking at you I wanna touch you, Love Baby, I've been thinking bout you We can make some love Take that cloth off on you You can take it, Love Do whatever you wanna do Baby, I'm ready To take alll of you I want you to lead me And put me inside you And baby chill out Lay down and enjoy the ride I will kiss you from your neck And push you hard You could chill down Put your guard down While you take it off Then you screamin' out While you call my name And I break you off Yeah you got me good And it feels so good Can I keep you in my arms? Don't wanna get you off my body Back to **

Kalau aku gendut, terus kenapa?

"So, Why? Ada yang salah emang dari cewe dengan berat badan 55 kg dan tinggi 150an? It's no too bad!" Itulah sebagian perbincangan Salsa dengan bayangannya sendiri sedari tadi didepan cermin. Perlu diketahui bahwa Salsa sudah hampir satu jam di depan cermin hanya untuk membicarakan lingkar perut dan berat lemak yang terkandung pada bagian perutnya. Baginya, itu tidak terlalu mengganggu. Selama Ia masih sehat dan masih bisa bernafas panjang itu tak akan mengganggu segala aktivitasnya. "Lha terus? Kenapa gue harus bingung, toh ini gak terlalu jadi masalah juga, kan?" You're right, Salsa. . . . . . . . Tapi yang jadi masalah, terlalu banyak orang di luar sana yang terlalu memikirkan apa yang bukan jadi masalahmu. Mereka mengganggumu. Mereka masalahmu.                               *** Semua ini berawal ketika Salsa memasuki tahun ajaran baru dengan sekolah baru. "Itu berarti kelasku bakal baru juga, dong? wah teman-temanku pasti akan lebih men