Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Time Travel; catatan akhir sekolah

Aloha! Sehubungan akan berakhirnya masa sekolah saya (sekitar 1-2 bulanan lagi), saya akan menceritakan sedikit tentang berbagai pengalaman (yang mungkin sedikit menyedihkan) selama saya sekolah dari SD hingga SMA. Tanpa banyak pendahuluan, mari kita mulai!(: Dimulai dari kepindahan saya di kota ini, saya masuk ke sekolah dasar yang cukup dekat dari rumah saya. Di tahun pertama, suasana sekolah masih aman, cuma saya memang sedikit tidak nyaman karena ibaratnya, saya yang  memang pindah dari sekolah kampung ke sekolah kota, tentu merasa teman-teman saya pun akan berbeda nantinya. Dan memang benar, ditahun berikutnya, saya mulai sadar bahwa di sekolah baru saya ini memang ada pengelompokkan tersendiri bagi tiap kalangannya. Saya yang lagi-lagi merasa sebagai anak kampung pun tentu menjadi minder dan alhasil sulit untuk bersosialisasi. Setiap hari saya wajib ditunggu sampai pulang sekolah oleh ibu saya, mungkin tidak selalu, tetapi minimal sebelum jam pulang sekolah saya harus sud

YOU; who give me a new world

A curious boy walked down the street. 500 meters only. Thought this and that. Isolated himself from the outside. Looked. Looked for what he wanted. A new world. He tried to know but let 'what he has known' to go. Snooty. A curious boy sat. He said his life was so bore. He grinned. He need to move. He went to outside to the street that he never traced. "So crowded here" A curious boy became a timid. Lumbered. He tried to smile to everyone. A little smile. He looked to the back. Everybody frowned. Unless she. He squinted. A happy girl played with the bloom flowers. Danced. Smiled. But then she stopped. She said something, but without the noise. "what?" the boy said. "who-are-you?" the girl repeated. closer. "you don't need to know" "why?" "cause it's not your business" "now it's my business" "why?" "because you're asking me" "never" The boy le

Ini Sudah Malam

Ini sudah malam aku sendiri mengenang mengenang entah apa Ini sudah malam aku lelah bersikap ramah aku lelah ingin marah aku lelah karena bersalah Ini sudah malam tak ada yang salah untuk merenung nasib mengapa tak pernah mengerti balasan apa yang dia beri derita kapan engkau berhenti Ini sudah malam tepat untuk aku merenung untuk menatap nanar mengulang memori memilukan hati Ini bukan sekedar malam tepatnya ini bukan perkara waktu kapanpun kau merenung merenunglah Tapi ini sudah malam