Langsung ke konten utama

Mercusuar; semua tentang pelajaran


"Dalam hidup, mungkin kita tidak melulu mendapatkan apa yang kita inginkan"

Begitulah aku mengawali tulisan ini dengan sebuah kalimat klise.

Sambil ditemani secangkir teh hangat, hidup mengajarkanku kembali. Akan selalu ada yang pergi untuk setiap yang datang dan ini berlaku untuk segala hal. Pekerjaan yang sempurna, mimpi buruk dan mimpi indah, karier yang cemerlang, sahabat baik, keluarga, amarah, kebahagiaan, rasa sakit hingga cinta. Semua ini hanya tentang pelajaran,

Yap. Hidup adalah tentang pelajaran.

Apa yang kita alami hari ini dan hari kemarin adalah pelajaran untuk kita di hari esok. Semua kesuksesan hingga mungkin kegagalan adalah faktor penentu mengenai pelajaran apa yang akan kita terima dikeesokan harinya. Dan itu tidak melulu akan sama. Bumi berputar, begitupun kehidupan. Setiap tahun, setiap bulan atau mungkin setiap harinya perubahan akan selalu ada. Perubahan inilah bisa jadi, berasal dari semua pelajaran yang kita ambil.

Berbicara soal perubahan, tidak semua perubahan akan selalu sesuai dengan harapan kita. Terkadang satu atau dua perubahan yang kita terima justru malah menekan kisah hidup kita yang nantinya bukan kebahagiaan yang kita raih malah mungkin hasil yang buruk dari apa yang kita pelajari.

Kitapun kembali belajar, belajar untuk bersyukur.

Sambil ditemani secangkir teh hangat, aku kembali menerima perubahan. Tentang kepergian. Seiring hari berganti hidup tidak lagi sama. Dan entah apa, dari semua kepergian, pelajaran yang selalu ku dapat adalah "Membiasakan diri untuk segala sesuatu kadang tidak membuatnya menjadi lebih baik".

Boleh jadi aku katakan begitu, sebab setiap kepergian yang kita hadapi, semua karena perihal 'terbiasa'. Kita terbiasa melakukan hal yang sama, terbiasa menerima hal yang sama atau mungkin terbiasa bersama dengan orang yang sama. Kita belum siap dengan apa yang terjadi ketika hal yang 'terbiasa' kita hadapi justru berubah menjadi tidak sama sekali. Dan itulah kepergian.

Apakah setiap kepergian akan selalu berujung dengan kesedihan? Apakah setiap kepergian selalu berujung dengan masalah? Sebenarnya dalam kepergian, siapa yang benar-benar pergi? Yang hilang dari hidup kita, atau bahkan justru kita sendiri?

Kitapun kembali belajar, belajar untuk menerima.

Sambil ditemani secangkir teh hangat, aku kembali merenung. Suatu kepergian boleh jadi justru tidak benar-benar pergi. Suatu kepergian boleh jadi hanya sebuah perpisahan sementara. Karena bisa jadi akan ada masa saat kita bertemu kembali dengan apa yang telah pergi.

Jika di paragraf sebelumnya aku telah belajar menerima sebuah kepergian, maka kali ini aku belajar tentang masa 'datangnya kembali'. Ini mengarahkanku bahwa untuk setiap yang pergi bukan berarti harus dilupakan, dan untuk setiap yang datang kembali pun bukan berarti harus kita tolak. Ini tentang bagaimana kita memilih. Bagaimana kita memutuskan.
Sebab ibarat sebuah kapal, sampai kapanpun kapal berlayar, bisa jadi suatu hari ia akan menemukan pelabuhannya. Dan mercusuar lah sebagai penunjuknya.

Dari yang sudah-sudah
Cinta hanyalah bualan
Dari yang sudah-sudah
Hanya rasa tanpa tujuan

Aku ingin berhenti
Lelah aku mengarungi
Aku ingin bersandar
Menikmati bintang berpijar

Huuu sampai nanti
Sampai kita bertemu kembali
Huuu sampai nanti
Cahayamu menuntunku lagi

Jangkar sudah terjatuh
Aku sudah benar-benar luluh

Yang aku lihat terang
Yang ku lihat masa depan
Hangat dalam dekapan
Aku merasa sedang pulang

Huuu sampai nanti (sampai nanti)
Sampai kita bertemu kembali
Huuu sampai nanti (sampai nanti)
Cahayamu menuntunku lagi

Jangkar sudah terjatuh
Aku sudah benar-benar luluh

Kapalku telah bersauh
Aku tak ingin jauh
Padamulah aku akan berlabur

Huuu sampai nanti (sampai nanti)
Sampai kita bertemu kembali
Huuu sampai nanti (sampai nanti)
Cahayamu menuntunku lagi

Jangkar sudah terjatuh
Aku sudah benar-benar luluh

Dari yang sudah-sudah
Hanya kaulah arti rumah

Kunto Aji - Mercusuar

Sambil ditemani secangkir teh hangat, aku merenungkan banyak pelajaran yang aku terima tentang sebuah perubahan.

Ini bukan rangkaian kalimat motivasi, mungkin hanya sekedar curahan hati.

Perjalananku masih panjang, ratusan ribu perubahan dan mungkin beberapa kepergian di dalamnya siap menerobos masuk ke dalam hidupku. Tak masalah. Aku pun ikut siap. 

Banyak perubahan buruk bisa jadi aku sesali, namun bagiku penyesalan dalam hidup itu suatu hal yang amat wajar. 
Maka menyesalah aku hingga nanti pada akhirnya akan ku temukan sebuah pertanyaan:

"Sebenarnya semua ini berubah oleh waktu atau memang waktunya untuk berubah?"


Aku yang menentukan ☺

Komentar

  1. Ini teh mengungapkan rasa mau menuju jenjang sekolah yg baru tah keren jg sih wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak cuma jenjang baru tp menuju Savira untuk sebuah perubahan bew=))

      Hapus

Posting Komentar

Mungkin bisa kita bicarakan di comment box:}

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Kamu Si Pemilik Hari dan Hati Ini

Ditulis di 2016. Disalin karena ingin. M alam ini. 1 jam menuju tahun baru. tahun baru agamaku. tapi sama sekali tak akan ku bahas agama dalam tulisanku. karena memang tak berkaitan. oh! tunggu, hampir ku lupa.  aku sadar. ini tentangmu si pemilik peringatan tahun baru ini. mari kita mulai. teruntuk kamu, aku sedang meratap. dengan alunan musik penuh kata dalam drama. aku sedang terpuruk. sangat. menangis untuk jeda waktu yang lama. menangis dengan air mata yang ku tahan sejak detik itu. detik ketika aku mengetahui semuanya. semuanya. benar benar  semuanya. sakit. hanya itu. selebihnya ku tahan. jika tidak.  maka memerahlah aku saat itu. bukan merah karna malu. atau karena sedang diterpa rindu. tapi karena amarahku. yang juga diserang api cemburu. tahu mengapa? semua berawal dari hari kamu mampir dalam pikiran. satu hari aku dirundung kasmaran. beberapa hari untuk efek dahsyat peningkat semangat. haha. Ternyata. blam!

I Want You, Love by Teza Sumendra

I Want You, Love Teza Sumendra For the first time I saw you You make me feel like You make me feel like I wanna take you I wanna take you to my castle Maybe we can chill Maybe we could Make love right now But I gotta say this ** I want you, Love Baby, I've been looking at you I wanna touch you, Love Baby, I've been thinking bout you We can make some love Take that cloth off on you You can take it, Love Do whatever you wanna do Baby, I'm ready To take alll of you I want you to lead me And put me inside you And baby chill out Lay down and enjoy the ride I will kiss you from your neck And push you hard You could chill down Put your guard down While you take it off Then you screamin' out While you call my name And I break you off Yeah you got me good And it feels so good Can I keep you in my arms? Don't wanna get you off my body Back to **

Kalau aku gendut, terus kenapa?

"So, Why? Ada yang salah emang dari cewe dengan berat badan 55 kg dan tinggi 150an? It's no too bad!" Itulah sebagian perbincangan Salsa dengan bayangannya sendiri sedari tadi didepan cermin. Perlu diketahui bahwa Salsa sudah hampir satu jam di depan cermin hanya untuk membicarakan lingkar perut dan berat lemak yang terkandung pada bagian perutnya. Baginya, itu tidak terlalu mengganggu. Selama Ia masih sehat dan masih bisa bernafas panjang itu tak akan mengganggu segala aktivitasnya. "Lha terus? Kenapa gue harus bingung, toh ini gak terlalu jadi masalah juga, kan?" You're right, Salsa. . . . . . . . Tapi yang jadi masalah, terlalu banyak orang di luar sana yang terlalu memikirkan apa yang bukan jadi masalahmu. Mereka mengganggumu. Mereka masalahmu.                               *** Semua ini berawal ketika Salsa memasuki tahun ajaran baru dengan sekolah baru. "Itu berarti kelasku bakal baru juga, dong? wah teman-temanku pasti akan lebih men