Hari itu, 1 Juni 2013, aku adalah orang yang akan terpuruk, kesal, menangis dalam hati, dan kesal ketika seorang Berwibawa berhasil menyiarkan bahwa sebagian besar anak-anaknya telah berhasil sukses dan membanggakan Beliau, dan satu diantaranya itu kamu. aku bahagia mendengar berita bahagia itu, tapi di sisi lain, apa aku sanggup? apa bahagia ini akan bersifat berkepanjangan? menurutku, kebahagiaan ini hanya bersifat sementara, atau sebentar? hati kecilku setuju."Apa yang akan terjadi selanjutnya? apa aku akan kuat ketika melihatmu, mendengarmu, menerima kenyataan bahwa keberadaanmu semakin sulitku tebak, pertemuan kita semakin sulit ku kira, dan pertemuan mata kita, sapa kecil mulut kita kini semakin berkurang, atau bahkan menghilang?" tanyaku. "dalam waktu kurung pendek akan terjadi, kamu harus segera ambil tindakan mengenai hal ini" kata hatiku. "apa yang aku harus lakukan? terus mengharapkannya, atau bahkan harus melupakannya?" bibir ku terucap. "tetap mengharapkannya? itu bodoh! sangat bodoh! hal itu hanya akan membuat rindumu semakin mengguncang! dan kamu? akan merasakan terpuruk berkepanjangan!" hentaknya. "jadi? satu-satunya cara?" "melupakannya!" gertak hati ini. "berulang kali aku mencobanya, tapi apa aku sanggup? apa kamu yakin aku sanggup? ini sulit, dan aku menyerah" lirihku. "aku sangat yakin kamu pasti bisa, semakin hembus semangatmu mengguncang, semakin mudah untukmu melupakannya, dia sudah menemukan kebahagiaannya dengan yang lain, kini tiba saatnya untuk kamu mencari kebahagiaanmu, dengan yang lain juga! u can do it! believe it!" semangatnya memotivasiku. "bayangan ku sulit mencerna bahwa akhirnya aku yang akan bahagia dengan yang lain, asaku tak kuasa menerima kenyataan itu, aku hanya ingin bahagia dengannya, Dengannya!" "kamu bilang begitu karena kamu belum berusaha, kan?" tanya hati. "sudah, usaha ku sudah maksimal, dan aku terhenti disini, perhentianku disertai kegagalan dan penyerahan" "mana usahamu?apakah pesimis, mudah menyerah, dan putus asa merupakan sebuah usaha? kebodohanmu terlalu mendalam nak!" ucapnya. "maafkan aku, ini sulit bagiku, untuk melakukannya membutuhkan benteng dan pertahanan untuk menahan setiap tetes kerinduan dan kasih sayang yang akan keluar dari mataku, mungkin aku sanggup, tapi apakah kesakitan dan perih yang mendalam ini akan terus menghantuiku? apakah hidupkuharus terus merasakan dan mengingat kenangan ini? apa yang aku bilang pada anak-anaku kelak tentang hal ini? aku malu! dan aku berjanji akan sepenuhnya melupakannya dalam jangan waktu pendek! tapi perasaan ini? masih seutuhnya untuk dia ketahui!"Kepadamu,seseorang yang mungkin tak pernah aku miliki,dan aku menyayangimu, belvoved.Dari aku,seseorang yang pernah kamu cintai
Ditulis di 2016. Disalin karena ingin. M alam ini. 1 jam menuju tahun baru. tahun baru agamaku. tapi sama sekali tak akan ku bahas agama dalam tulisanku. karena memang tak berkaitan. oh! tunggu, hampir ku lupa. aku sadar. ini tentangmu si pemilik peringatan tahun baru ini. mari kita mulai. teruntuk kamu, aku sedang meratap. dengan alunan musik penuh kata dalam drama. aku sedang terpuruk. sangat. menangis untuk jeda waktu yang lama. menangis dengan air mata yang ku tahan sejak detik itu. detik ketika aku mengetahui semuanya. semuanya. benar benar semuanya. sakit. hanya itu. selebihnya ku tahan. jika tidak. maka memerahlah aku saat itu. bukan merah karna malu. atau karena sedang diterpa rindu. tapi karena amarahku. yang juga diserang api cemburu. tahu mengapa? semua berawal dari hari kamu mampir dalam pikiran. satu hari aku dirundung kasmaran. beberapa hari untuk efek dahsyat peningkat semangat. haha. Ternyata. blam!
Komentar
Posting Komentar
Mungkin bisa kita bicarakan di comment box:}