Langsung ke konten utama

Me(ne/me)nangkan Hidup

Hidup itu gak tenang.

Begitulah aku mengawali tulisan pertamaku di 2019 ini.

Ah sudah sangat lama, apa kabar kamu lembar-lembar yang kian usang yang keberadaannya kian hari kian kulupa?

Seperti tulisan "Rindu Harus Dibayar Tuntas"
Maka aku yang rindu bercerita, akan membayar dengan tulisan ini yang mungkin dapat melunasi.

Mari aku mulai,

Beberapa waktu belakangan, aku selalu merasa hidup itu selalu gak tenang.
Boleh jadi (mungkin) aku kurang menikmati hidup dengan baik.

Barangkali pun kamu begitu, apakah hidup memang selalu sulit tenang?

Mari katakan "setiap hari esok seperti sedang mengejar-ngejar kita"

Masih kurang jelas?
Aku ulangi,

"Setiap hari esok seperti sedang mengejar-ngejar kita"

Kita seperti selalu dituntut "bagaimana dengan hari esok?" sementara di hari ini pun kita masih punya beberapa waktu untuk dinikmati.

Kita yang punya banyak waktu luang, merasa selalu dituntut mengasihani diri sendiri sebab tidak bisa menikmati hari sebagaimana si sibuk yang harinya selalu penuh.

Pun juga dengan kita yang sibuk, merasa selalu dituntut mengasihani diri sendiri sebab tidak bisa meluangkan waktu bagaimana si luang menikmati harinya.

Haha
Mungkin kita lupa,
Setiap jiwa punya cara masing-masing untuk mencumbui hari-harinya.

Lantas apa yang salah dari kamu yang sibuk dan kamu yang luang?
Apakah dengan kamu yang sibuk lantas dapat mengatakan bahwa si luang tak punya pekerjaan, teman, hari-hari penuh untuk dilewati?
Dan apakah dengan kamu yang luang lantas dapat mengatakan bahwa si sibuk hidupnya lelah, kurang bahagia, tak pernah santai?

Ini bukan perkara saling memikirkan kelemahan hidup masing-masing,
Ini tentang bagaimana cara menikmati hidup masing-masing tanpa harus saling mengomentari.

Baiknya kita biarkan si sibuk menyibukkan dirinya dan si luang meluangkan waktunya.
Kamu tidak perlu menuntut si sibuk untuk luang dan si luang untuk sibuk.

Karena akan ada kalanya si sibuk ingin istirahat dan si luang punya pekerjaan, hingga akhirnya dipersimpangan jalan nanti, mereka saling bertemu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Kamu Si Pemilik Hari dan Hati Ini

Ditulis di 2016. Disalin karena ingin. M alam ini. 1 jam menuju tahun baru. tahun baru agamaku. tapi sama sekali tak akan ku bahas agama dalam tulisanku. karena memang tak berkaitan. oh! tunggu, hampir ku lupa.  aku sadar. ini tentangmu si pemilik peringatan tahun baru ini. mari kita mulai. teruntuk kamu, aku sedang meratap. dengan alunan musik penuh kata dalam drama. aku sedang terpuruk. sangat. menangis untuk jeda waktu yang lama. menangis dengan air mata yang ku tahan sejak detik itu. detik ketika aku mengetahui semuanya. semuanya. benar benar  semuanya. sakit. hanya itu. selebihnya ku tahan. jika tidak.  maka memerahlah aku saat itu. bukan merah karna malu. atau karena sedang diterpa rindu. tapi karena amarahku. yang juga diserang api cemburu. tahu mengapa? semua berawal dari hari kamu mampir dalam pikiran. satu hari aku dirundung kasmaran. beberapa hari untuk efek dahsyat peningkat semangat. haha. Ternyata. blam!

I Want You, Love by Teza Sumendra

I Want You, Love Teza Sumendra For the first time I saw you You make me feel like You make me feel like I wanna take you I wanna take you to my castle Maybe we can chill Maybe we could Make love right now But I gotta say this ** I want you, Love Baby, I've been looking at you I wanna touch you, Love Baby, I've been thinking bout you We can make some love Take that cloth off on you You can take it, Love Do whatever you wanna do Baby, I'm ready To take alll of you I want you to lead me And put me inside you And baby chill out Lay down and enjoy the ride I will kiss you from your neck And push you hard You could chill down Put your guard down While you take it off Then you screamin' out While you call my name And I break you off Yeah you got me good And it feels so good Can I keep you in my arms? Don't wanna get you off my body Back to **

Kalau aku gendut, terus kenapa?

"So, Why? Ada yang salah emang dari cewe dengan berat badan 55 kg dan tinggi 150an? It's no too bad!" Itulah sebagian perbincangan Salsa dengan bayangannya sendiri sedari tadi didepan cermin. Perlu diketahui bahwa Salsa sudah hampir satu jam di depan cermin hanya untuk membicarakan lingkar perut dan berat lemak yang terkandung pada bagian perutnya. Baginya, itu tidak terlalu mengganggu. Selama Ia masih sehat dan masih bisa bernafas panjang itu tak akan mengganggu segala aktivitasnya. "Lha terus? Kenapa gue harus bingung, toh ini gak terlalu jadi masalah juga, kan?" You're right, Salsa. . . . . . . . Tapi yang jadi masalah, terlalu banyak orang di luar sana yang terlalu memikirkan apa yang bukan jadi masalahmu. Mereka mengganggumu. Mereka masalahmu.                               *** Semua ini berawal ketika Salsa memasuki tahun ajaran baru dengan sekolah baru. "Itu berarti kelasku bakal baru juga, dong? wah teman-temanku pasti akan lebih men