Alohaaaa!
Sebelum baca cerbung pertama (dan-satu-satu-nya) ini, Savira mau cerita-cerita sedikit dulu nih. Cerbung ini dibuat secara singkat-dan-gak-sengaja. Cerbung ini insyaallah akan berjalan selama 6 chapter. Oh iya! Cerbung ini juga belum punya tema yang tetap, jadi buat kalian-kalian yang baca maafin banget kalau di chapter-chapter selanjutnya judul, tema, dan isinya gak pas:{ hope you like it!
Enjoy!
"Oh no, telat lagi?! Mimpi buruk sialan! Bi onah...! Siapkan aku air hangat!"
***
Livia Arinda Putri, adalah siswa kelas dua SMA yang berparas cantik, berbadan ramping yang dilengkapi dengan rambut nya yang lurus sebahu dengan warna hitam alami. Sempurna. Livia bersekolah di salah satu SMA swasta di kotanya, SMA CANDRA WIYATA.
***
Livia tiba disekolahnya. Satu-satunya alasan yang membuat Ia rajin berangkat sekolah pagi-pagi adalah Kevin. Siswa satu sekolah sekaligus satu kelas dengan Livia. Parasnya tampan, hidungnya mancung menjadi lebih sempurna dengan matanya yang kadang terlihat sendu namun terlengkapi dengan lingkar mata yang bulat sempurna, hal itulah yang membuat Livia sering tenggelam dalam lamunannya.
Now playing Pemuja Rahasia by Shella on 7.
Itulah sepenggal lirik yang menjadi favorit Livia akhir-akhir ini. Duh vi, selera lo kuno gitu.
"Dor!!!!" Suara Raina yang diiringi tepukan halus pada pundak Livia pagi itu.
"Heee... You were shocking me"
"Lagian sih lo, bengong mulu!"
"Ra, aku mau tanya deh,"
"Yap?"
"Lo pernah gak sih mimpi setiap malam tapi mimpinya itu-itu aja?"
"Enggak. Kenapa sih, lo?"
"Udah hampir seminggu pria itu datang kemimpi gue. Gue takut ra.."
"Wait... is that a nightmare?"
"More than it, ra..."
"Udah hampir seminggu dan lo baru mau cerita? Lo gila ya.."
"Awalnya indah ra, indah banget. Tapi gue gangerti kenapa malah jadi gini"
"Lo ngomong apa sih, vi..."
"Jadi gini ra..."
Bersambung...
Sebelum baca cerbung pertama (dan-satu-satu-nya) ini, Savira mau cerita-cerita sedikit dulu nih. Cerbung ini dibuat secara singkat-dan-gak-sengaja. Cerbung ini insyaallah akan berjalan selama 6 chapter. Oh iya! Cerbung ini juga belum punya tema yang tetap, jadi buat kalian-kalian yang baca maafin banget kalau di chapter-chapter selanjutnya judul, tema, dan isinya gak pas:{ hope you like it!
Enjoy!
Livia, mencoba lari keluar rumahnya. Namun pria itu terus menghalanginya. Rambutnya telah lusuh akibat jambakan-jambakan pria itu. Bajunyapun penuh sobekan di hampir setiap permukaannya, nyaris tanpa busana. Sesekali Ia terima tamparan keras di pipinya. Belum lagi darah yang mengalir deras keluar dari telinganya. Livia tidak tahu apa maunya pria itu.
Berbicara dengan pria itu, Ia mengenakan jubah berwarna hitam. Mukanya sulit Livia jelaskan. Mata Livia yang sangat basah karena tangisannya serta telapak tangan pria itu yang terus menutupi mata Livia membuat Livia hampir tak bisa melihat sama sekali. Livia sudah tak bisa bertahan. Badannya melemas, dan Ia pun pingsan.Kringggggg...
"Oh no, telat lagi?! Mimpi buruk sialan! Bi onah...! Siapkan aku air hangat!"
***
Livia Arinda Putri, adalah siswa kelas dua SMA yang berparas cantik, berbadan ramping yang dilengkapi dengan rambut nya yang lurus sebahu dengan warna hitam alami. Sempurna. Livia bersekolah di salah satu SMA swasta di kotanya, SMA CANDRA WIYATA.
***
Livia tiba disekolahnya. Satu-satunya alasan yang membuat Ia rajin berangkat sekolah pagi-pagi adalah Kevin. Siswa satu sekolah sekaligus satu kelas dengan Livia. Parasnya tampan, hidungnya mancung menjadi lebih sempurna dengan matanya yang kadang terlihat sendu namun terlengkapi dengan lingkar mata yang bulat sempurna, hal itulah yang membuat Livia sering tenggelam dalam lamunannya.
Now playing Pemuja Rahasia by Shella on 7.
Mungkin kau takkan pernah tahu betapa mudahnnya kau tuk dikagumi
Mungkin kau takkan pernah sadar betapa mudahnya kau tuk dicintai
"Dor!!!!" Suara Raina yang diiringi tepukan halus pada pundak Livia pagi itu.
"Heee... You were shocking me"
"Lagian sih lo, bengong mulu!"
"Ra, aku mau tanya deh,"
"Yap?"
"Lo pernah gak sih mimpi setiap malam tapi mimpinya itu-itu aja?"
"Enggak. Kenapa sih, lo?"
"Udah hampir seminggu pria itu datang kemimpi gue. Gue takut ra.."
"Wait... is that a nightmare?"
"More than it, ra..."
"Udah hampir seminggu dan lo baru mau cerita? Lo gila ya.."
"Awalnya indah ra, indah banget. Tapi gue gangerti kenapa malah jadi gini"
"Lo ngomong apa sih, vi..."
"Jadi gini ra..."
Bersambung...
Komentar
Posting Komentar
Mungkin bisa kita bicarakan di comment box:}